Tuesday, October 20, 2009

Kisah Pak Pandir

Alkisah disuatu desa yang aman damai Pak Pandir sedang duduk keseorangan ditepian sungai buntu memikirkan masalah yang sedang membelenggu dirinya.Apapun didesa itu Pak Pandir memang dikenali seorang yang memiliki IQ bawah daripada 50 sedangkan hasil dapatan sarjana Melayu mengatakan umumnya manusia memiliki IQ sekitar 100.

Adapun masalah ini amat rumit untuk diselesaikan olehnya dan telah ramai manusia yang lalu lalang memberi cadangan dan idea untuk mengatasinya namun masih tiada penyelesaiannya.Rakit yang dimilikinya hanya dapat menanggung berat Pak Pandir dan guni sirihnya atau Pak Pandir dan kambingnya atau Pak Pandir dan harimau belaanyan.3 hari 3 malam Pak Pandir memikirkan bagaimana untuk memindahkan kambing,sirih dan harimaunya keseberang sungai.

Pak Pandir terus sahaja berjalan mundar mandir diantara gigi sungai dan sebatang pokok mangga yang tumbuh ditepi sungai.Sambil berjalan itu mulutnya kumat kamit menyebut kambing,sirih dan harimau.Dengan izin Allah Tuhan sekalian alam maka pada hari keempat ketika Pak Pandir berjalan dibawah pokok mangga jatuhlah sebijik buah mangga diatas kepalanya dan sekonyong-konyong itu jugalah timbul firasat untuk menyelesaikan masalah yang sekian lama membelenggunya.Situasi ini bolehlah disamakan dengan kejadian yang berlaku semasa Albert Einstein menemui teori hukum gravitinya sementelahan dirinya ditimpa oleh buah epal yang jatuh berguguran.

Pak Pandir mula dengan memindahkan kambingnya keseberang sungai terlebih dahulu dan kemudian mudik keseberang untuk mengambil sirihnya pula.Semasa mudik kali kedua ini Pak Pandir membawa bersama kambingnya dan kemudian meninggalkan kambingnya ketepian sungai dan membawa pula harimaunya keseberang lalu ditinggalkan bersama dengan sirih. Akhir sekali barulah Pak Pandir mudik keseberang sungai untuk membawa kambingnya.

Dengan kejayaan ini maka Pak Pandir dengan bangganya telah mengistiharkan disegenap pelusuk desa...... hanya dengan menghantukkan kepala ke buah mangga sahaja kita akan menjadi genius.

No comments: